Sabtu, 20 Agustus 2011

MEMANG KAMILAH YANG SALAH



Nama qu Ella. Aku sekolah di SMP NEGERI 1 di kota ini, sekolah ku termasuk sekolah terfaforit. Semenjak mulai sekolah di sana, aku bertemu sama teman-teman baru, ada yang bernama Puput, Lia, Ririserta teman yang lainnya.
Hari ini terang dan damai, rasanya sangatlah bersemangat. Sebenarnya ak juga heran karena hari aku bersemangat padalah kalau udah ingat sekolah rasa bosan itu selalu ada.
“Pagi…..” teriak ku pada temanku 1 kelas. “ Pagi juga !!! hanya Riri lah yang menjawabnya, tapi tak apa lah yang penting aku masih bersemangat. Masuk pelajaran pertama, ksmi memulainya dengan pelajaran IPS, pelajaran yang menurutku selalu membuat aku bosan. Tapi karena selalu ingat cita-citaku rasa bosan itu pun hilang dan berubah menjadi semangat.
Di sekolah ini aku ditempatkan di kelas IX-3, di kelasa inilah aku bertemu sama teman-teman yang asik. Aku duduk di bangku ke 3 baris ke 6 depan pintu dekat dingding. Di depanku nmanya Obi, orangnya pintar matematika, disamping kananku namanya Puput, orangnya ribut dan suka ketawa. Kalau yang di belakangku namanya Riri, anaknya baik dan sukia bercanda.
Setiap hari aku, Puputdan Riri kami selalu bersam, trekadang sering mengejek-ejeki orang. Ketawa, dan terkadang suka ngejailin orang. Begitulah hari-hari yang ku jalani, asyik dan agak ngebosanin.
Bel berbunyi itu menandakan istirahat. “Put… ke kantin yuk” ajak aku pada Puput. Maka tanpa di sadari, Riri, Tata dan dia pun ikut dari belakang. Pertemanan kami sehari-hari cukup terbilang sangat;ah lucu dan aneh, terkadang sudah ketawa-tawa tapi terkadang juga bisa saling berantemdan sampai ngk bicaraan. Sama halnya pada waktu itu. Yang tepatnya pada hari rabu waktu tambahan sedang istirahat. Awalnya aku dan Puput ingin bercandadan membuata semacam lelucon. Pada Riri ayo Put tangkap tasnya ! teriakku, Lempar kesini biarku gantung, jawab Puput, tas itu milik Riri yang kami ambil dari kursinya, sewaktu itu. Riri dan temannya sedang pergi ke perpustakaan jadi dia tidak tau tentang tas itu. Tas Riri itu kami bawa kesamping kelas untuk di gantungkan.
Masih pada saat menunggu dan mencari-cari tempat yang tepat, tas itu kami permainka dan melempar-lemparnya. Tapi sebelumnya kami sudah memeriksa isinya terlebih dahulu, siapa tahu ada barang yang rusak, hari itu kami hanya memeriksa dibagian kancing atasnya tidak di kancing bawahnya. Karena situasi yang menyemangati, tas itu pun kami gantungkan.
Selang beberapa waktu kamipun memanggila Riri dan menunjukkan hal itu padanya. “Ri ayo ikut kami” ajak Puput sambil menarik tangannya. Kenapa Put? aku mau disini aja, tolak Riri pada kami. Tapi kami tetap mengajak memaksa dia untuk pergi sambil menutup kedua matanya. Setiba disana, tanpa kami sadari ternyata Riri sangat marah dan membentak kami, padahal selama ini dia adalah type orang yang tidak mudah marah hanya karena masalah itu. Tapi kali ini dia sangat lain. “Ambil itu Ella, Puput” bentak Riri “kalau kalian tidak mau mengambilnya, aku akan buang tas kalian berdua”.
Mendengar perkataannya aku da Puput hanyalah terdiam dan merunduk dengan rasa yang bersalah, sembari mengambil ta Riri itu yang tadinya kami berfikir bahwa Riri akan tertawa, kini jadi berbalik, seketika itu keadaan membaik dan seperti biasa kembali.
Setelah masuk kedalam kelas, Riri pun memeriksanyaa Riri pun memeriksa kembali tasnya dan melihat ntah ada barang yang rusak, ternyata memang lah ada da itu adalah barang pemberian Sari padanya sewaktu dia berulang tahun, barang itu adalah jam.
“Lihatla ini, karena ulah kalian ber dua, jam milikku pecah dan ngk jalan lagi ! puas kalian berdua” teriak Riri dengan perasaan yang benar sudah salah, kami hanya mengucapkan 1 kata padanya. “Maafkan kami Ri, kami pasti akan memperbaikinya” kita harus memperbaiki jam itu Put, bisk ku pada Puput.
“Ya, tapi kapan ” jawannya “ntahlah, nanati kita pikirkan lagi ” jawabku, kini jam itu ada di kotak jam Puput. Untuk sambil menunggu kapan jam itu akan diperbaiki, depulang dari sekolah. Masalah seketika itu sudah terlupakan dengan begitu juga dengan hari-hari berikutnya. Kami bertiga masih sering bercanda dan bermain bersama-sama.
Siang itu saat sedang belajar, semuanya teringat lagi, sewaktu Puput mengeluarkan jam itu dari kotak pensilnya. Tiba-tiba Riri melihat dan membentak Puput sambil berkata.
“Masukkan jam itu Put, jangan keluarakan” teriaknya aku dan Puput hanya tertawa dan memasukkannya kedalam kotak pensilnya. Dan Riri pun membalasnya dengan senyuman.
“Put lihatlah aku jam si Riri itu” pinta Tika Pada Puput, Maka dengan spontan Puput pun memberikannya pada Tika. Riri melihat kejadiaan itu dan dia pun marah lagi dengan perkataan yang sama. Puput hanya tersenyum dan memasukkannya lagi, agar Riri tidak terlalu marah dan itu kedua kalinya. Terakhir pada saat ketiga kalinya, pada saat Andy meminta jan itu dan mengambilnya dari kotak pensil Puput. Riripun marah dan membentak dengan kata-kata yang sama. Karena denagan rasa kesal dan emosi. Aku pun berbalik dan menjawab kata-kata Riri itu “uadalah RI…….., kenapa sich kamu, kami ganti pun jammu itumungkin ngk sekarang tapi itu pasti,masak Cuma gara-gara jamnya dikeluarkan, kamu jadi marah dan memarahi puput trus” bentakku.
“ Diam kau Ella, ngk samu mu aku ngomong, jadi nggak usah ikut campur kau” jawabnya. Keadaan menjadi ricuh dan pertengkaran ada di sana disini hanya karana masalah sebuah jam. Smenjak kejadian itu aku dan Puput tidak [ernah lagi bicara pada Riri, sepatah kata pun tidak. Saat kami ingin memperbaiki jam itu tapi jam itu sudah ada di tangan Riri. Ingin memintanya, kami takut dia akan semakin marah, jadi untuk sementara waktu kami hanya diam dulu.
Jujur dalam hati, memang kamilah yang jelas-jelas bersalah dan kami pun menydari hal itu, tapi menurut kami tidaklah begitu cara dia untuk menyesuaikan. “kamilah yang salah Ri. Maafkan kami,kami sangat rindu dengan kejadiaan-kejadian lucu yang sering kami lakukan” Bisikku dalam hati. Setelah beberapa hari setelah itu dengan hati yang di beranikan kamipun minta jam agar diperbaiki. Masalah itu berakhir dan kami pun mulai bersama lagi meskipun tidak seakrab dulu lagi. Yang mungkin bisa terjadi karena sudah ada 3 minggu tak bicaraan.
Sejak hari itu semuanya berubah dan hari bertambah hari menjadi membaik. Itulah kejadian yang tak terlupakan yang menjadi suatu pengalaman di dalam sebuah pertemanan bahwa pertemanan itu selamanya tidaklah mulus tapi ada juga yang menjadi senanjungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar